DRAMAGA – Kekhawatiran akan adanya joki ujian pada tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2012 Kabupaten Bogor ternyata tidak terjadi, hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Komisi A DPRD kabupaten Bogor Ade Munawaroh usai meninjau jalannya ujian kemampuan kompetensi dasar dalam tes penerimaan CPNS tahun 2012 di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Sabtu (8/9).
“Ujian CPNS berjalan baik dan lancar pelaksanaannya sudah maksimal dan tidak ada yang menyimpang. Saya pikir tidak ada peluang bagi adanya praktek perjokian ujian CPNS karena para peserta melaksanakan ujian bukan diruangan yang besar agar mudah terdeteksi jika ada kecurangan saat ujian, serta tanda pengenal para peserta juga sangat lengkap dan selalu disesuaikan oleh panitia ujian,” tegasnya dihadapan para awak media.
Ia juga berharap melalui ujian ini dapat melahirkan lulusan yang dapat bekerja secara maksimal untuk membangun Kabupaten Bogor. “Memang para peserta kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Bogor, namun kami di Dewan sangat berharap para peserta yang lulus merupakan lulusan yang terbaik dan bisa mengabdi untuk Kabupaten Bogor,” harapnya.
Mengenai bebasnya tes penerimaan CPNS Kabupaten Bogor dari praktek perjokian juga diungkapkan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, Aty Guniarwaty, menurutnya atas kerjasama yang baik dari panitia ujian praktek perjokian tersebut dapat dihindari. “Ujian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh kita semua, sebelumnya sempat dicurigai akan adanya praktek joki ujian namun hal itu tidak terjadi sama sekali,” ungkap Aty.
Aty menjelaskan panitia pelaksanaan seleksi CPNS 2012 dilakukan oleh tiga kepanitiaan yang memiliki kewenangan masing-masing, diantaranya panitia seleksi nasional untuk menentukan passing grade kelulusan peserta, panitia seleksi daerah untuk menggandakan naskah soal, pemeriksaan kelengkapan administrasi hingga penyiapan test. Yang terakhir, panitia konsorsium perguruan tinggi untuk menyusun master naskah soal dan memeriksa Lembar Jawaban Komputer (LJK). “Jadi tak ada yang namanya semua ditentukan oleh pemerintah daerah, karena tugas-tugas dibagi ke dalam beberapa panitia dari tingkat nasional, daerah dan perguruan tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan pengumuman kelulusan para peserta akan dilakukan pada November mendatang. “Menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) Republik Indonesia sekitar bulan November akan diumumkan hasil dari ujian ini, karena ujian ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Dari hasil pemantauan jalannya ujian, Aty juga menyatakan tingkat kehadiran peserta mencapai 98% dari 6.987 orang peserta yang terdaftar. Serta ujian tahun ini menggunakan 85 ruang kelas di 8 fakultas dan 1 ruangan di gedung rektorat IPB. “Pelaksanaan ujian dilakukan selama 150 menit, dimulai tepat pukul 08:00 dan berakhir 10:30 WIB dengan jumlah soal yang harus diselesaikan sebanyak 200 soal, Tes tertulis pelamar tenaga pendidik dilaksanakan di 71 ruangan, tenaga kesehatan 41 ruangan dan tenaga teknis 12 ruangan, serta hasil ujian akan langsung kita serahkan ke Menpan untuk selanjutnya dilakukan penilaian oleh konsorsium perguruan tinggi,” katanya.
Seperti yang sering diberitakan sebelumnya, 6.987 pelamar CPNS Kabupaten Bogor akan memperebutkan 354 formasi CPNS yang ditawarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Peserta tes meliputi 2.680 pelamar tenaga pendidik, 3.031 tenaga kesehatan dan 1.276 tenaga teknis strategis. Atas masih kurangnya kebutuhan pemenuhan pegawai di Pemkab Bogor tersebut, Aty berharap agar kedepannya formasi CPNS di Kabupaten Bogor dapat ditambah. “Saya berharap untuk tahun depan ujian CPNS di Kabupaten Bogor dapat kembali dilakukan, serta formasi CPNS dapat ditambah oleh Menpan. Karena Pemkab Bogor sendiri masih kekurangan jumlah pegawai, terutama tenaga medis,” harap Aty. (ARI/DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar