STREAMING TEMAN RADIO

RADIO TEMAN FM

Jumat, 30 Desember 2011

Bupati Dukung Kapolres Untuk Tutup Jalur Puncak


Kapolres Bogor, AKBP. Hery Santoso, menegaskan sekitar 726 personil akan diturunkan untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas menjelang tahun baru ini. “Kepadatan kendaraan diperkirakan akan dimulai nanti sore, oleh karena itu sekitar 726 personil akan kita turunkan untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas jelang tahun baru ini,” tegasnya.

Hery juga menambahkan telah melakukan antisipasi terhadap kriminalitas yang timbul jelang tahun baru. “Anggota kita telah diturunkan sejak pekan lalu untuk melakukan razia terhadap pekerja seks komersial (PSK), minuman keras, serta penyakit masyarakat lainnya. Selain itu, kita juga sudah menambah waktu patroli petugas untuk menanggulangi tindak kriminal,” tambahnya.

Berkaitan dengan penutupan jalur puncak menjelang tahun baru beberapa hari lalu, disambut baik Bupati Bogor Rachmat Yasin. Hal itu disampaikan ketika mengunjungi pos pengamanan tahun baru di Gadog, Ciawi, Jumat (30/12/2011).

“Kebijakan menutup jalur menjelang tahun baru ini, merupakan strategi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengunjungi kawasan wisata Puncak Bogor. Pemkab Bogor sangat mendukung kebijakan penutupan jalur ini, karena kebijakan ini dapat memberikan kenyamanan kepada para wisatawan,” jelasnya.

Bupati Bogor menghimbau kepada wisatawan agar mempertimbangkan waktu jika ingin menghabiskan malam tahun baru di jalur puncak. “Saya menghimbau kepada masyarakat yang ingin merayakan malam tahun baru di puncak, agar dapat memperhatikan waktu mengingat adanya penutupan jalur yang akan dilaksanakan besok,” himbaunya.

Mengenai permasalahan lalu lintas, dia juga meminta kepada petugas pengamanan agar memperhatikan hal – hal lainnya seperti kriminalitas. “Saya minta agar pengamanan tahun baru tidak hanya difokuskan pada lalu lintas saja, tapi juga kepada masalah – masalah lainnya seperti permasalahan kriminalitas,” pintanya.(ari/als)





Laporan Ari Diskominfo 

Minggu, 18 Desember 2011

Warga Dan Tokoh Desa Citeko Kompak Stop Pencemaran Sungai

Sejumlah warga dan tokoh Desa Citeko menggelar musyawarah membahas permasalahan pencemaran sungai Gede, Sabtu (17/12/2011) malam. Pertemuan ini juga dihadiri Kapolsek, Danramil, Ketua MUI setempat dan perwakilan Camat Kecamatan Cisarua.
Dalam musyawarah tersebut Perwakilan dari MUI Cisarua Kh. Ridwanulloh memaparkan air yang tercemari limbah kotoran sapi adalah Najis. “Maka untuk itu kami meminta kepada pihak maupun instansi terkait untuk menutup segera seluruh kegiatan peternakan sapi yang mengotori sungai,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Kepala Desa Citeko, H. Mamat Sukendar Sip juga mengungkapkan pihaknya beserta jajaran muspika sudah melakukan tindakan persuasif. Mulai dari teguran, peringatan serta langkah-langkah strategis lainnya guna menghentikan pencemaran sungai dari limbah sapi yang bersumber dari peternakan sapi yang ada di Desa Cibeureum.
“Namun kami tetap meminta warga untuk tetap bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang sekiranya akan kontra produktif dengan apa yang diperjuangkan. Kami sangat mendukung perjuangan dan gerakan yang dilakukan warga desa Citeko sepenuhnya,” tegasnya.
Menanggapi hal itu Kapolsek Cisarua Hadi Santoso dan Danramil M. Rahmat mengaku gembira dan bangga dengan apa yang dilakukan warga Desa Citeko yang lebih mengedepankan Musyawarah guna menyelesaikan masalah.
Keduanya juga berjanji siap membantu dan menindak lanjuti terkait laporan warga tentang masalah limbah kotoran sapi. Disarankan agar warga untuk membuat panitia kecil untuk membawa kasus ini ke tingkat lebih atas.
Musyawarah yang berlangsung komunikatif ini merupakan momentum penting bagi warga Desa Citeko yang menolak pencemaran sungai. "Karena sungai Kali gede adalah satu-satunya sungai yang mengalir ke Desa Citeko, dan masyarakat menggunakanya untuk kehidupan sehari-hari, dari mulai mandi, cuci baju, irigasi bahkan untuk wudhu di mushola-mushola,” terang Ketua MUI Desa Citeko, H.Asep.

Kesempatan baik itu juga tidak disia-siakan perwakilan dari Kecamatan Cisarua, Koko dan Deden yang menyampaikan hasil analisa Badan Lingkungan Hidup (BLH) bahwa pencemaran sudah pada ambang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat.
“Dari hasil lab, air yang diambil di Desa Citeko Radius 1 km dari lokasi pembuangan kadar amoniaknya masih sangat tinggi. Jadi dengan hasil kajian itu didukung oleh perijinan yang tidak lengkap, termasuk keberadaan lokasi peternakan di lahan garapan dan berada di bibir Sungai, maka Mulai Jumat kemarin Bapak Camat telah melayangkan surat Penutupan Paksa kegiatan peternakan” terang Deden.
Sementara Sunyoto selaku panitia acara dan Ketua SPKP Desa Citeko menyambut gembira atas upaya dan kerja semua pihak serta atas kehadiran Muspika setempat dalam acara musyawarah ini. “Namun kami tetap menuntut, untuk penghentian pembuangan limbah kotoran sapi dalam waktu 2-3 hari kedepan," katanya.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan menyiapkan data-data secara lengkap untuk kami bawa ke tingkat kabupaten agar permasahan limbah sapi ini tuntas secepatnya. Sehingga mimpi buruk warga yang sudah lebih dari 5 tahun ini bisa segera berakhir, penutupan peternakan bukan tujuan kami, penghentian pembuangan limbah ke sungai adalah harga mati.

Pertemuan malam itu akhirnya berujung pada hasil kesepakatan untuk tetap mengawal proses penghentian pembuangan limbah kotoran sapi ke sungai itu, sekaligus akan mempersiapkan laporan secara resmi kepada pihak Kecamatan, Kepolisian, Polres, KLH dan Bupati Bogor. (cj/als)

Jumat, 16 Desember 2011

Zakat Merupakan Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pada acara Mudzakarah Ulama Ke-V dan Seminar Nasional MUI Kabupaten Bogor, di ruang Serbaguna I Gedung Setda Kabupaten Bogor, Kamis (15/12/2011).

Bupati Bogor, Rachmat Yasin meminta kepada para undangan untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat betapa pentingnya membayar zakat.

 
“Kesadaran masyarakat dalam membayar zakat memang sangat rendah, untuk itu saya meminta kepada para undangan agar nantinya dapat kembali mensosialisasikan kembali seminar ini kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat,” kata Bupati.

Sementara itu, Ketua Umum BAZNAS, Prof. DR. KH. Didin Hafiduddin, MS mengatakan, zakat bisa menjadi solusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. “Banyak potensi zakat yang saat ini belum tergali padahal jika mampu dioptimalkan, zakat menjadi solusi bagi pengentasan kemiskinan,“ ujarnya.

Dalam acara ini, Bupati juga melantik para pelaksana Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) Kabupaten Bogor, untuk masa bakti tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, pelaksana BAZIS yang baru ini diketuai oleh KH. Saeful Sardi Jayadi. Bupati berharap kepada para pelaksana BAZIS yang baru agar dapat membuat pola untuk sosialisasi mengenai kesadaran membayar zakat.

“Saya hanya mengamanatkan kepada pelaksana BAZIS yang baru agar membuat pola dalam melaksanakan sosialisasi, perlu adanya konsep dan keinginan kuat kita untuk sosialisasi dan promosi demi meningkatkan kesadaran membayar zakat bagi kaum muslim. Dan seluruh pembiayaan jangan sampai mengambil dari zakat,” tegasnya.

Acara yang bertemakan, “Potensi dan Implementasi Zakat Sebagai Sarana Pengentasan Kemiskinan Penduduk Indonesia” ini juga diisi dengan penyerahan dana operasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan se Kabupaten Bogor. Acara seminar ini menghadirkan beberapa Narasumber diantaranya Ketua MUI Pusat, KH. Ma'ruf Amin, Ketua Umum BAZNAS, Prof. DR. KH. Didin Hafiduddin, MS, dan Bupati Bogor Rachmat Yasin, serta moderator Ketua umum MUI Kabupaten Bogor, DR. KH. Ahmad Mukri Aji. MA. MH. (ari/als)
 


Laporan Ari Diskominfo

Minggu, 11 Desember 2011

Pemkab Gelar Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Untuk Nasionalisme

Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab) menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar bagi Camat, dan Kepala Desa atau Lurah di wilayah kerja Kabupaten Bogor yang bertempat diruang serbaguna kantor Setda Pemkab Bogor, Minggu (11/12/2011).

Mewakili Bupati Bogor, Kepala kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Bogor, Wawan Setiawan. SE. MM, membuka acara yang digagas oleh kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Dia menyampaikan maksud dan tujuan utama penyelenggaraan acara sosialisasi ini untuk memantapkan kembali nilai – nilai moral masyarakat yang mulai luntur. “Melalui sosialisasi penguatan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pembudayaan Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan nilai – nilai historis yang penting dalam perjalanan bangsa kita,” ujar Wawan.

Wawan juga menyatakan sosialisasi ini diperuntukan bagi Camat, dan Kepala Desa atau Lurah dikarenakan mereka memiliki peran sentral sebagai pelayan dan pengayom masyarakat. “Saya berharap para Camat, dan Kepala Desa atau Lurah dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin guna dijadikan bekal dan sumber motivasi dalam membangun karakter dan kepribadian yang nasionalis,” harapnya.
 
Tak hanya itu, dia juga menjelaskan pemahaman mengenai empat pilar yang disosialisasikan ini saya minta dapat disosialisasikan kembali kepada masyarakat di wilayah tugasnya masing – masing, hingga nantinya masyarakat Kabupaten Bogor dapat menjadi warga negara yang bermoral tinggi, bermartabat, dan menjunjung tinggi supremasi hukum.

Dasar penyelenggaraan acara sosialisasi ini berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (1) huruf e, UU No. 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, pimpinan MPR ditugasi untuk mengordinasikan anggota MPR memasyrakatkan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Acara sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna I, Gedung Setda Kabupaten Bogor, dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan Camat, Kepala Desa atau Lurah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hadir sebagai pembicara dalam acara sosialisasi ini perwakilan anggota MPR RI Anton Sukartono Suratto, dan H. Adiyaman Amir Saputra, S.IP. (ari/als)



Laporan Ari Diskominfo

KORPRI Kabupaten Bogor Gelar Silaturahmi Di Babakan Madang


Dalam rangka memperingati HUT KORPRI ke 40 tahun 2011 berlangsung kegiatan silaturahmi di Taman Budaya kawasan Sentul City, Kecamatan Babakan Madang dihadiri ratusan pelajar dan anggota KORPRI Kabupaten Bogor, Sabtu (10/12/2011)

Direktorat Kabupaten Bogor, Drs. H. Adang Suptandar, pada acara Riung Mungpulung mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para anggota KORPRI Kabupaten Bogor dapat bersama – sama memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk mensukseskan percepatan pembangunan.

“Saya berharap melalui acara Riung Mungpulung ini kita sebagai anggota KORPRI Kabupaten Bogor, dapat bahu – membahu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat demi mensukseskan percepatan pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor,” harapnya.

Adang juga menjelaskan Riung Mumpulung merupakan istilah dari bahasa Sunda yang memiliki arti bersilaturahmi. “Riung Mungpulung adalah istilah dari bahasa Sunda yang berarti berkumpul bersama – sama, dapat juga diartikan sebagai ajang silaturahmi bagi kami sesama anggota KORPRI Kabupaten Bogor agar kedepannya dapat terjalin terus kekeluargaan diantara kami demi memaksimalkan kinerja untuk melayani masyarakat,” jelasnya.

Adang sendiri hadir mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga merupakan Ketua KORPRI Kabupaten Bogor, Hj. Nurhayanti. Acara yang digagas oleh pengurus KORPRI Kabupaten Bogor ini diawali dengan senam pagi bersama - sama, dilanjutkan dengan pemberian santunan tambahan dari KORPRI Kabupaten Bogor kepada para peserta sunatan massal dari Kecamatan Babakan Madang, lalu melakukan penanaman pohon di areal Taman Budaya.

Acara untuk memperingati HUT KORPRI ke 40 ini, merupakan acara KORPRI Kabupaten Bogor untuk wilayah Cibinong, yang meliputi Kecamatan Cibinong, Babakan Madang, Gunung Putri, Citereup, dan Sukaraja. Selain dihadiri oleh para anggota KORPRI dari lima Kecamatan tersebut, acara Riung Mungpulung ini juga ikut dihadiri oleh para perwakilan dari Dinas dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Dalam acara ini, dilakukan juga penyerahan beasiswa pendidikan dari PT. Askes kepada dua pelajar berprestasi bernama Rizky, dan Sella, kedua pelajar ini merupakan putra dan putri dari anggota KORPRI di wilayah Kabupaten Bogor. Santunan juga diberikan oleh Bank Mandiri Kanwil V Jakarta. Sudirman, berupa sembako dan 1000 bibit pohon kepada Kecamatan Babakan Madang.

Acara Riung Mungpulung ini juga diisi dengan lomba nasi tumpeng, yang dimenangkan oleh Kecamatan Cibinong. Untuk membuat acara semakin meriah, pengurus KORPRI juga menyajikan hiburan dan mengadakan undian doorprize dengan hadiah utama sepeda. (ari/als)




Laporan Ari Diskominfo 10/12/2011

Sabtu, 10 Desember 2011

Wakil Bupati Terjang Medan Berbatu Demi Warga Cileuksa


Kendati harus melewati medan terjal berbatu Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman tetap rampungkan program Saba Desa di Kecamatan Sukajaya Desa Cileuksa, Jumat (9/12). Program Saba Desa atau Jumat Keliling (Jumling) merupakan kegiatan rutin Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka menyentuh langsung masyarakat dan mennyerap aspirasi secara langsung.

Mengingat kondisi geografis Kabupaten Bogor yang sangat luas, tak jarang Pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD sebagai ketua tim Jumling harus menempuh medan sulit untuk sampai pada desa yang dituju. Hari ini Tim Jumling yang dipimpin Wabup datangi Masjid Anasrullah Desa Cileuksa Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor.

Desa yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak ini harus menempuh jalan sepanjang 21 Km dari Jalan Raya Cigudeg-Jasinga. Jalan menuju desa pun masih bebatuan dan terjal, tapi hal tersebut tidak mengurungkan niat Tim Jumling bertemu langsung masyarakat untuk berdiskusi mengenai dinamika yang ada. 

Warga Desa Cileuksa mengeluhkan tenaga pendidik atau guru yang masih kurang, di hadapan Wabup warga setempat meminta solusi mengatasi permasalahan kekurangan tenaga guru ini. Menanggapi keluhan warga Wabup mengatakan bahwa Pemerintah Daerah tidak memiliki wewenang untuk mengangkat Pegawai Negeri Sipil atau honorer sebagai tenaga pendidik. 

“Ini adalah keputusan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Wewenang untuk mengangkat PNS ada pada pusat. Namun demikian kami selaku pemerintah daerah terus berupaya merekomendasikan kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan seperti dokter ke pusat”, terang Karyawan.

Sebelumnya Camat Sukajaya Madhasan memaparkan bahwa Desa Cileuksa sudah melunasi Pajak Bumi dan Bangunan, kemudin pencapaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sudah mencapai 90% dan Keluarga Berencana sebanyak 76,63%. Mengenai masalah jalan rusak Madhasan menjelaskan jalan terus dilakukan pengaspalan. “Saat ini baru dua kilometer saja, selanjutnya akan terus di aspal hingga kea rah Kantor Kecamatan.

SKPD yang hadir jumling Wabup kali ini, Satuan Polisi Pamong Praja dan beberapa Unit Pelayanan Teknis setempat.Usai dialog Wabup menyampaikan dana bantuan sebesar 25 juta rupiah untuk pembangunan masjid (als)




Laporan Rido Diskominfo

Jumat, 09 Desember 2011

Bupati Bogor Tanggapi Masalah Pendidikan Di Banjarwaru Ciawi


Saat pelaksanaan kegiatan Jumat Keliling (Jumling) di Masjid Al – Barakah, Kampung Legok, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Jumat (09/12). Asep, salah seorang perwakilan warga mengeluhkan mengenai masalah pendidikan kepada Bupati Bogor, Rachmat Yasin (RY).

“Ada sedikit keluhan dari warga kami, yaitu mengenai buku pelajaran yang dari tahun ke tahun berbeda – beda padahal isinya sama saja. Harga buku tersebut yang menjadi hambatan bagi warga disini,” ungkap Asep.

Menanggapi hal tersebut, RY menyatakan untuk permasalahan buku ini menyangkut kurikulum, sementara kurikulum ditentukan oleh Pemerintah Pusat. “ Saya mau membangun kurikulum di masing – masing daerah tapi ternyata kurikulum tersebut ditentukan dari Pemerintah Pusat kami Pemerintah Daerah tidak bisa menentukannya,” kata RY.

Namun RY mengatakan permasalahan pendidikan tersebut telah diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dengan memberikan bantuan pendidikan bagi yang tidak mampu tidak hanya untuk biaya sekolah saja, namun juga untuk biaya buku pelajaran, seragam sekolah, dan hal lainnya yang menyangkut dengan pendidikan. “ Sekarang sudah tidak ada alasan untuk anak – anak berhenti sekolah, karena sekarang segala bentuk bantuan pendidikan sudah kami berikan bahkan dari buku pelajaran sampai dengan seragam sekolah kami berikan bantuan juga,” tegasnya.

RY juga menyatakan telah mengeluarkan peraturan wajib sekolah, “Saya telah mengeluarkan peraturan Bupati mengenai wajib sekolah di Kabupaten Bogor,” ujarnya. Ia juga meminta untuk mendata warga di desa Banjarwaru yang membutuhkan bantuan pendidikan untuk nantinya dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, 

“Saya meminta untuk mendata warga di sini yang membutuhkan bantuan pendidikan, agar nantinya dapat kami berikan bantuan karena pendidikan itu merupakan hal yang sangat penting untuk memerangi kebodohan,“ katanya.

Seperti biasanya, Jumling kali ini juga diikuti oleh perwakilan dari DPRD Kabupaten Bogor, Bambang Gunawan dan Ikbal, Asisten Bupati bidang Kesra, Benny Delyuzar, dan para Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Masjid yang didatangi oleh rombongan Bupati ini juga merupakan mesjid yang masih dalam proses pembangunan, sehingga dirasa Jumling kali tepat sasaran. (als)



Laporan Ari Diskominfo