STREAMING TEMAN RADIO

RADIO TEMAN FM

Jumat, 17 Februari 2012

Kepala SKPD Wajib Hadiri Kegiatan Rebo Keliling

CIBINONG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Hj. Nurhayanti, memimpin rapat evaluasi Minggon Keliling, atau yang lebih dikenal dengan nama Rebo Keliling (Boling),  Rabu (15/2/2012).
 
Dalam pertemuan rapat yang berlangsung di ruang rapat 1 Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor ini juga dihadiri para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, para perwakilan Camat, serta Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor. Sekda membahas mengenai  kesimpulan Boling Bupati Bogor, serta Wakil Bupati Bogor ke Kecamatan se Kabupaten Bogor, pada periode tahun 2011 – 2012. Selain itu, dalam rapat ini juga dibahas mengenai perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan Boling periode tahun 2012.
Nurhayanti meminta para Kepala SKPD untuk selalu ikut serta pada kegiatan Boling periode 2012 nanti. “Pada kegiatan Boling nanti, jika memang tidak ada kegiatan yang mendesak para Kepala SKPD wajib untuk turut hadir,” ujar Nurhayanti.

Selain itu, Nurhayanti juga berharap agar pada kegiatan Boling mendatang, setiap Kecamatan dapat menonjolkan potensi unggulannya. 

“Saya berharap pada kegiatan Boling mendatang, setiap Kecamatan dapat menonjolkan potensi unggulannya, agar nantinya Pemkab Bogor dapat membantu untuk mengembangkan potensi – potensi unggulan yang ada,” harapnya.

Dalam rapat ini, para perwakilan Camat yang hadir juga memberi masukan untuk kegiatan Boling mendatang, seperti pada boling yang akan datang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kabupaten Bogor dapat memaparkan mengenai perencanaan pengembangan Kecamatan, sehingga masyarakat dapat mengetahui mengenai pembangunan di wilayahnya. 

Selain itu, para Camat juga meminta agar SKPD mendukung gagasan positif dari para camat, selama hal tersebut demi pembangunan Kabupaten Bogor.

Rapat evaluasi ini juga berisi sosialisasi kepada para Camat, mengenai agenda utama Pemkab Bogor pada tahun 2012 ini, yaitu bulan Maret akan diadakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W yang diisi dengan acara Festival Dongdang, dan Tabligh Akbar yang diisi oleh penampilan Ustad Jefri Al Buchori, serta band Wali. 

Pada bulan April direncanakan akan ada peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan. Pada bulan Juni, dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB), bertempat di Sentul Internasional Convention Center (SICC) Bogor akan diadakan acara Silahturahmi Akbar, dimana dalam acara tersebut akan mengundang para Ketua RW dan RT se Kabupaten Bogor. 

Selain itu akan diadakan pemilihan Babinkamtibmas, Babinsa, RW, RT, PAUD, Kader PKK teladan. Kegiatan Boling ini sendiri bertujuan untuk melakukan evaluasi berbagai macam program dan kebijakan Pemerintah Daerah, apakah telah disampaikan dan diketahui secara luas oleh masyarakat Kabupaten Bogor.
 
Selain itu juga sebagai evaluasi terhadap kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa, apakah telah memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing terutama dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, dan juga untuk  menyerap aspirasi masyarakat, karena tidak semua aspirasi dapat terakomodir dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan di Kabupaten Bogor. (als)


Siaran Pers Diskominfo Kabupaten Bogor

Rabu, 15 Februari 2012

Bertindak Cepat Dan Tepat Minimalisir Korban

CIBINONG- Karakteristik alam Kabupaten Bogor di berbagai wilayah berpotensi musibah bencana alam, mulai dari puting beliung, banjir tanah longsor, gempa bumi.

Beberapa wilayah menjadi daerah langganan bencana seperti di Barat dan Selatan Kabupaten Bogor, setiap bencana ini datang selalu diiringi jatuhnya korban baik jiwa maupun luka. Perlu sebuah penangan yang luas dan kesiagaan penuh.
 
Kabupaten Bogor dalam hal penanggulangan bencana telah mengedepankan program penanggulangan dan pencegahan bencana melalui quick time respon. Model yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan waktu ini diharapkan meminimalisir jatuhnya korban di tempat terjadinya bencana. Dengan menginduk pada sebuah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), seluruh petugas kemanusiaan ini tetap siaga.

Untuk dapat menjangkau segala medan tentunya BPBD memiliki peralatan dan kendaraan standar yang memadai. Belum lama ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB)Provinsi Jawa Barat mengirimkan sejumlah bantuan berbentuk peralatan dan kendaraan guna membantu kegiatan kemanusiaan ini. 

Satu unit Mobil Rescue, dua Motor Trail, dua buah chainchaw, satu set mesin potong baja, water treatment, tenda dan peralatan lainnya yang memadai didatangkan pusat untuk membantu proses di lapangan. Bantuan peralatan ini melengkapi peralatan yang sudah ada sebelumnya, bantuan ini bertujuan memudahkan petugas dalam melakukan proses pencegaahan, penanggulangan dan pengevakuasian korban bencana di wilayah Kabupaten Bogor.

Menurut Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Logistik BPBD Ma’mur bantuan ini adalah bantuan rutin BNPB melalui BPBD provinsi Jawa Barat, tentunya dengan datangnya bantuan ini memotivasi kami untuk lebih giat lagi dalam menanggulangi bencana, harapannya dapat melengkapi peralatan yang sudah ada.

“Sebetulnya sebelum datangnya bantuan pun, segala kendala bisa kami atasi dengan semangat dan jiwa kemanusiaan kami berkomitmen setiap ada kejadian pasti kami ada di lapangan anytimeand enywhere. Sebetulnya lebih tepat disebut tantangan yang harus kami lalui, kini dengan datangnya bantuan tentunya menambah motivasi kami untuk bergerak lebih baik lagi”, ujar Ma’mur.

Bicara masalah bencana, lanjut Ma’mur ada yang namanya pra bencana atau disebut juga pencegahan, masyarakat lah yang harus berperan aktif dalam hal ini. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar harus terus ditingkatkan. Bagaimanapun bencana bukan hanya faktor alam tapi juga faktor manusianya sendiri.

“Mari kita sama-sama sadari betapa pentinya menjaga lingkungan kita untuk mencegah bencana. Mulailah dari merubah perilaku buruk seperti membuang sampah sembarangan, dan menebang pohon. Kemudian tanamlah pohon sebanyak-banyaknya karena pohon bukan hanya sebagai sumber oksigen tapi juga dapat menstabilkan konstruksi tanah dalam mencegah longsor”, ajak Ma’mur.

Kemudian Kepala Seksi Logistik Budi Aksomo menambahkan, bantuan barang semua masih baru perlu seabuah latihan untuk mengoperasikan semua peralatan ini. Oleh karenanya kami akan lakukan simulasi secara rutin agar petugas kami terbiasa dengan peralatan ini untuk dapat mengoperasikannya secara cepat dan tepat.

“Mengenai pencegahan kami berupaya terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa masyarakat adalah faktor utama dalam pencegahan bencana. Jadi jika terjadi bencana tidak hanya menyalahkan dan mengandalkan pemerintah. Kita adalah satu kesatuan yang sama dalam pencegahan bencana”, ujar Budi.

Dalam penanggulangan bencana, lanjut Budi, kami juga berkoordinasi dengan unsur masyarakat, Kepala Desa, Kepolisian, TNI, BASARNAS, PMI, DAMKAR dan instansi terkait lainnya. Namun dalam teknis di lapangan keputusan atau komando ada di tangan kami. Setiap ada pelaporan dari masyarakat kami langsung tanggap dengan cepat dan tepat.

“Kami selalu siaga, bahkan ketika bebas tugas dan bersama keluarga pun kami siap. Bagi kami menjadi petugas BPBD, tidak cukup hanya memiliki badan sehat tapi juga harus memiliki jiwa kemanusiaan. Karena jiwa itu yang terus mendorong utnuk menolong sesama”, terang Budi. (als)



Laporan Rido Diskominfo

Jumat, 10 Februari 2012

TB Luthfi Syam: Prioritas Pembangunan Pada Peningkatan IPM

CIBINONG- Pemerintah Kabupaten Bogor mulai gencarkan Musyawarah Pembangunan (Musrembang) untuk menyusun anggaran 2013. Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat pemerintah mulai menghimpun kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor secara bertahap. Musrembang tersebut dimulai dari tingkat Desa pada tanggal 7 Februari 2012, yang kemudian dilanjutkan ke tingkat Kecamatan hingga ke tingkat Kabupaten.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Bogor TB.Luthfi Syam, ini adalah program yang dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Ini adalah bentuk program penyerapan aspirasi dengan model Bottom-Up dan demokratis. Jadi menurutnya, Pemerintah Daerah tidak serta merta menyusun anggaran, ada tahapan sebelumnya seperti Musrembang yang dapat menjaring aspirasi masyarakat
“Musrembang dimulai dari tingkat Desa dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, sementara dari Pemerintah Kabupaten diwakili oleh Kecamatan. Kemudian dilanjutkan ke tingkat kecamatan dan dihimpun untuk dibahas di tingkat kabupaten. Tidak hanya Bappeda yang terlibat tapi seluruh SKPD dan DPRD dari setiap dapil turut terlibat”, ujar Luthfi.
Setelah daftar keinginan masyarakat ini dihimpun, lanjut Luthfi nantinya akan disusun kembali mana yang menjadi prioritas, mana yang bisa menggunakan APBD Daerah, mana yang akan diajukan untuk APBD Provinsi dan APBN Negara.
“Sebetulnya Bupati Bogor tetap pada pendiriannya bahwa yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat banyak juga komponennya, salahsatunya pemerintah daerah terus menggenjot ketersediaan infrastruktur agar semua daerah menjadi maju, investasi masuk, sehingga dapat menyerap tenaga kerja”, terang Luthfi.
Musrembang dilaksanakan di 40 kecamatan, setiap harinya 6 kecamatan. Rencanaya di akhir Februari ini Musrembang akan selesai dan mendapatkan hasil. Ini adalah salah satu program penyerapan aspirasi masyarakat, namun masih ada program lain seperti Rebo Keliling (Boling) dan Jumat Keliling (Jumling) dimana Bupati Rachmat Yasin dapat secara langsung menerima aspirasi masyarakat. (rido/als)
Laporan Rido Diskominfo