CIAMPEA-Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman (KF) mengatakan saat ini ada pergeseran nilai ditengah masyarakat. Pergeseran ini, menurutnya harus diwaspadai warga Ciampea khusunya dan Kabupaten Bogor pada umumnya. Hal tersebut dinyatakan KF saat bersilaturahmi dengan warga Desa Ciampea di Masjid Nurul Huda, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea (14/9).
"Saat ini ada nilai-nilai yang bergeser di tengah masyarakat kita banyak contoh yang bisa saya gambarkan. Keberadaan mini market yang fenomenal saat ini, kita tidak bisa menolak kehadirannya ini artinya kita masih terjajah, ketika ingin membangun pasar tradisional selalu muncul permasalahan sementara mereka muncul dengan pesat dimana-mana. Ibu-ibu lebih nyaman berbelanja di mini market dengan alasan kenyamanan", terang KF.
Kemudian, tambah KF di bidang perekonomian kita juga masih terjajah contoh sederhananya kita beli ballpoint buatan Indonesia dengan harga 5000 sementara ketika kita naik kereta api ada yang buatan Cina dijual 3000 satu lusin. Kita beli gula di pasar Ciampea sekilo 11 ribu buatan lokal, tapi ada gula impor yang dijual 10 ribu. Tentunya masyarakat lebih memilih yang lebih murah. Beras, apa kita pernah swasembada pangan, belum pernah.
"Dari tahun ketahun Indonesia adalah pengimpor beras dari Vietnam, Jepang, RRC. Kita inginkan kedaulatan pangan bukan ketahanan pangan. Sekarang kita mengimpor beras apakah bisa disebut berdaulat", tandas KF.
Meski demikian, Wabup mengkau telah melihat dengan mata kepalanya sendiri, di Desa Ciampea masih mempertahankan nilai positif. Nilai yang terkandung dalam Pancasila contohnya bangunan masjid Nurul Huda ini yang dibangun secara gotong-royong.
"Izinkan saya merekomendasikan Desa Ciampea ini kepada desa lainnya sebagai desa yang Pancasilais yang masih mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila", ujar KF.
Wabup KF yang didampingi Kepala Bidang Komunikasi Dan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor Erwin Suriana serta perwakilan SKPD lainnya, usai memberikan arahan dilanjutkan pemberian bantuan sebesar Rp.25 juta.(Rido/Diskominfo Kabupaten Bogor)
"Saat ini ada nilai-nilai yang bergeser di tengah masyarakat kita banyak contoh yang bisa saya gambarkan. Keberadaan mini market yang fenomenal saat ini, kita tidak bisa menolak kehadirannya ini artinya kita masih terjajah, ketika ingin membangun pasar tradisional selalu muncul permasalahan sementara mereka muncul dengan pesat dimana-mana. Ibu-ibu lebih nyaman berbelanja di mini market dengan alasan kenyamanan", terang KF.
Kemudian, tambah KF di bidang perekonomian kita juga masih terjajah contoh sederhananya kita beli ballpoint buatan Indonesia dengan harga 5000 sementara ketika kita naik kereta api ada yang buatan Cina dijual 3000 satu lusin. Kita beli gula di pasar Ciampea sekilo 11 ribu buatan lokal, tapi ada gula impor yang dijual 10 ribu. Tentunya masyarakat lebih memilih yang lebih murah. Beras, apa kita pernah swasembada pangan, belum pernah.
"Dari tahun ketahun Indonesia adalah pengimpor beras dari Vietnam, Jepang, RRC. Kita inginkan kedaulatan pangan bukan ketahanan pangan. Sekarang kita mengimpor beras apakah bisa disebut berdaulat", tandas KF.
Meski demikian, Wabup mengkau telah melihat dengan mata kepalanya sendiri, di Desa Ciampea masih mempertahankan nilai positif. Nilai yang terkandung dalam Pancasila contohnya bangunan masjid Nurul Huda ini yang dibangun secara gotong-royong.
"Izinkan saya merekomendasikan Desa Ciampea ini kepada desa lainnya sebagai desa yang Pancasilais yang masih mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila", ujar KF.
Wabup KF yang didampingi Kepala Bidang Komunikasi Dan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor Erwin Suriana serta perwakilan SKPD lainnya, usai memberikan arahan dilanjutkan pemberian bantuan sebesar Rp.25 juta.(Rido/Diskominfo Kabupaten Bogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar