Menjelang Hari Raya Idul Adha 1432 H /2011 M yang jatuh pada hari ahad tanggal 6 Nopember besok, ratusan petugas pemeriksa kesehatan hewan ternak diterjunkan ke kawasan endemis Anthrax dan pedat pemotongan yang tersebar di wilayah kabupaten Bogor.
Para petugas Dinas Peternakan Dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bogor, petugas dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian dan 110 mahasiswa Institute Pertanian Bogor Fakultas Kesehatan Hewan (IPB-FKH) itu dilepas oleh Wakil Bupati Bogor, Karyawan Faturachman.
Karyawan Faturachman memberikan apresiasi kepada para petugas pemeriksa kesehatan hewan atas tugas - tugas yang diemban guna memberikan pelayanan penyediaan daging hewan yang aman.
"Daging yang aman tidak mengandung bahaya biologis, kimiawi, fisik atau bahan yang dapat menggangu kesehatan. Saya berharap para petugas dapat melaksanakan tugasnya secara baik untuk kepentingan masyarakat," katanya saat acara pelepasan yang berlangsung di halaman kantor Disnakkan, komplek perkantoran Pemkab Bogor, Sabtu, (5/11/2011), pagi ini.
"Daging yang aman tidak mengandung bahaya biologis, kimiawi, fisik atau bahan yang dapat menggangu kesehatan. Saya berharap para petugas dapat melaksanakan tugasnya secara baik untuk kepentingan masyarakat," katanya saat acara pelepasan yang berlangsung di halaman kantor Disnakkan, komplek perkantoran Pemkab Bogor, Sabtu, (5/11/2011), pagi ini.
Dalam laporannya, Kepala Disnakkan, drh. Soetrisno mengungkapkan kegiatan ini dilakukan setelah beredarnya isu di masyarakat tentang adanya hewan ternak yang mengidap anthrax. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan berbagai pihak untuk terjun langsung guna memeriksa kesehatan hewan di wilayah endemis.
Wilayah endemis anthrax itu meliputi, kecamatan Cibinong, Babakan Madang, Citeureup, Sukaraja, Bojonggede, Klapanunggal, Cileungsi, Jonggol, dan Sukamakmur. Sedangkan kawasan padat pemotongan yang juga menjadi target adalah kecamatan Tajur Halang, Kemang, Cisarua, Ciawi, Ciomas, dan Dramaga.
Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran hewan – hewan ternak yang berasal dari daerah endemis ke daerah – daerah lainnya. Sosialisasi mengenai tata cara memilih dan menyembelih hewan qurban juga sudah kami lakukan agar masyarakat luas mengetahui aspek – aspek yang perlu diperhatikan.
Seperti, menyeleksi hewan qurban secara benar, memperhatikan kebersihan lokasi penampungan hewan, hewan harus lulus pemeriksaan ante dan post mortem , cara- cara penyembelihan serta penanganan daging setelah penyembelihan.
"Temuan dilapangan biasanya banyak yang menyembelih hewan ternak dengan cara-cara tidak benar, terutama cara pemotongan organ - organ dalam yang tidak memperhatikan aspek kelayakan serta dari segi kebersihan lokasinya," tambahnya kepada wartawan.
Seperti, menyeleksi hewan qurban secara benar, memperhatikan kebersihan lokasi penampungan hewan, hewan harus lulus pemeriksaan ante dan post mortem , cara- cara penyembelihan serta penanganan daging setelah penyembelihan.
"Temuan dilapangan biasanya banyak yang menyembelih hewan ternak dengan cara-cara tidak benar, terutama cara pemotongan organ - organ dalam yang tidak memperhatikan aspek kelayakan serta dari segi kebersihan lokasinya," tambahnya kepada wartawan.
Pihaknya juga menghimbau agar hewan qurban memiliki ciri-ciri gejala sakit dilarang untuk disembelih, apalagi ditemukann adanya gejala klinis anthrax harus segera melaporkan kepada petugas teknik, dan termasuk mengolah masakan daging secara sehat dan hindari mengkonsumsi daging setengah matang. (als)
Laporan Langsung Garay Saputra
Laporan Langsung Garay Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar