Penyebaran penyakit hepatitis A di Bogor dan sekitarnya ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, penyebaran di wilayah tersebut sangat tinggi selama beberapa pekan terakhir.
Disebutkan, sebanyak 90 siswa SMKN 2 Depok (beberapa diantaranya adalah warga kabupaten Bogor) sudah terjangkit. Mereka mengalami gejala serupa di waktu bersamaan, yakni mata dan kulit berwarna kuning serta tubuh lemas saat berada di sekolah.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor sejak 14 Nopember lalu telah berkoordinasi dengan 40 Puskesmas dan 101 Puskesmas Pembantu yang ada diwilayah kerjanya untuk memantau adanya kejadian ledakan hepatitis A dilingkungan setempat.
"Terutama meninjau lokasi asrama-asrama maupun semua pondok pesantren, apakah kamar mandi dan sumber airnya sudah bersih memenuhi standar kesehatan atau belum, termasuk pola hidup," kata Kabid P2PKL Dinkes, dr.Hj.Lies Wulantari didampingi bidang DSO, Sutomo,SSB saat sosialisasi pada dialog interaktif di 93temanfm, Senin, (21/11/2011) pagi.
Pihaknya telah menerjunkan sejumlah petugas ke sekolah - sekolah untuk memeriksa kondisi restroom bagi pelajar, sekaligus memberikan penyuluhan prilaku hidup bersih terkait pencegahan terjangkit virus Hepatitis A.
Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.
Sedangkan masa inkubasi sejak waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. penderita akan mengalami gejala gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
Gejala yang ditimbulkan seringkali tidak ada bagi anak kecil; demam tiba-tiba, hilang nafsu makan, mual, muntah, penyakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), air kencing berwarna tua, tinja pucat.
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: (1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual; (2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan (3) stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
Masa penyembuhan sekitar 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Pasien juga diharapkan menjaga kebersihan.
Cara pencegahannya, yakni menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti; orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (Twinrix).
Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian.
Selain itu, imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.
Dipenghujung dialog, dr.Hj.Lies Wulantari menghimbau kepada masyarakat kabupaten Bogor terhadap adanya issue kejadian luar biasa Hepatitis A ini, karena penyakit menular ini tidak menular melalui sentuhan fisik maupun saluran pernafasan asalkan mau menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (als)
Laporan Sabar Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar