CIBINONG - Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Marzuki Ali meminta Kementrian
Olahraga, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PSSI dan para Kepala Daerah
untuk bersinergi mensukseskan Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO). Hal ini
diutarakan Pembina LIPIO tersebut saat membuka LIPIO jenjang SMP/sederajat
tingkat nasional Piala Presiden di Gedung Serbaguna Dua, Sekretariat Daerah
Kabupaten Bogor, Cibinong (7/11).
Menurut
Marzuki, untuk menyelenggarakan LIPIO
tentunya perlu keterlibatan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian
Olahraga, PSSI, dan Kepala Daerah. Kendati menyatukan semuanya itu tidak mudah,
namun syukur Alhamdulillah akhirnya terjadi kesepakatan untuk membentuk LIPIO pada tahun 2009, yang
diawalai konsentrasi di cabang olahraga sepak bola, namun kedepan kita
kembangkan lagi cabang olahraganya.
“Pada
kesempatan ini saya mengajak Kemendikbud, Kemenpora, PSSI dan Kepal Daerah
untuk terus bersinergi, jadi tidak hanya alakadarnya saja menjalankan LIPIO. Sebetulnya
LIPIO muncul dari gagasan yang sangat sederhana. Dimulai dari mimpi kita ingin
punya satu persatuan sepakbola yang tidak perlu berkelas dunia tapi berkelas
asia saja pun cukup. Kemudian olahragawan itu harus memiliki otak yang cerdas,
olehkarena itu kita merekrut dari kalangan pelajar”, terang Marzuki.
Ia
menambahkan, LIPIO berdiri pada tahun 2009, Ini adalah tahun ke tiga. Jumlah
sekolah yang ikut hingga tahun ini berjumlah 8000-an, tahun depan kita
tambahkan targetnya menjadi 1.500. Harapannya kita bisa memunculkan
pelajar-pelajar berprestasi melalui kompetisi olahraga dan dari kalangan bawah
yang dapat menjadi pesepakbola tangguh dunia di masa depan.
“Kalau
kita lihat pemain eropa yang posturnya besar dan tinggi, tapi kita lihat
maradona yang bisa berkompetisi tingkat dunia. Artinya dari postur tubuh,
walaupun yang tinggi besar punya keunggulan tapi tidak menutup kemungkinan
rakyat Indonesia bias berkompetisi di tingkat dunia. LIPIO memiliki sistem
seleksi yang dilakukan secara selektif dan tidak diskriminatif. Kedepan
diharapkan dengan kesibukan olahraga ini tidak ada lagi anak-anak yang tawuran,
dan melakukakn hal-hal negatif lainnya. Olahraga ini bisa besar kalau kita bisa
membangun SDM yang baik dan pembiayaan yang baik. Insya Allah pemain-pemain
jebolan LIPIO bisa menjadi pemain dunia dan sepak bola bukan hanya dijadikan
hobi tapi profesi ”, jelas Pembina LIPIO ini.
Kemudian Wakil Bupati Bogor Karyawan
Faturachman (KF) mengatakan, kami tidak memiliki tempat yang memadai untuk
bertanding dengan kelas internasional. Namun kami dalam upaya meningkatkan
fasilitas olahraga yang memadai untuk meningkatkan pembinaan olahraga khususnya
sepak bola untuk memunculkan atlet berprestasi yamng mampu membawa nama harum
Kabupaten Bogor dan Negara Indonesia.
“Kami
memiliki beberapa sekolah olahraga untuk membina bibit-bibit berprestasi sejak
dini. Kemudian pemuda -pemudi kami
menghadiri pertandingan ini dengan antusias karena kami punya harapan besar
membangkitkan semangat sportifitas di Kabupaten Bogor dan Di Indonesia. Kami
berharap LIPIO ini bias berjalan dengan sukses dan memunculkan pelajar-pelajar
berprestasi tingkat nasional”, terang KF.
Sementara
itu Direktur Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Prof Suyanto berharap, anak-anak inilah yang akan mengisi kompetisi LIPIO
kedepan. Mereka harus berada di tingkat Internasional, namun sebelumnya harus
ada pembinaan-pembinaan agar muncul prestasi menuju arah ke sana. Mudah-mudahan adik-adik ini bertanding dengan fairplay.Karena pada kesempatan inilah
kita bisa belajar kepemimpinan, disiplin dan pembentukan karakter, yang kalah harus
siap kalah dan yang menang siap menang.
Selain
Marzuki Ali, dalam acara Welcome Party
Liga Pendidikan Indonesia (Lipio) Tingkat Nasional Piala Presiden Jenjang
SMP/Sederajat Tahun Pembinaan 2011-2012 ini juga hadir perwakilan Kementrian Olahraga, perwakilan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, perwakilan PSSI, Ketua Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor, serta para pelajar se-Indonesia yang
siap berkompetisi di LIPIO.(Rido/Diskominfo
Kabupaten Bogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar