CIBINONG - Bupati Bogor
Rachmat Yasin meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor dan instansi
terkait untuk membuat kebijakan Full Day
School atau pola belajar di sekolah dari pagi hingga sore hari di Kabupaten
Bogor. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor dan
menghindari aksi-aksi negative di kalangan pelajar yang dilakukan diluar jam
sekolah. Pernyataan ini diutarakan RY saat membuka kegiatan Lomba Ketangkasan
Baris-Berbaris (LKBB) tingkat Kabupaten Bogor di Lapangan Tegar Beriman,
Cibinong (6/11).
“Bangun
metode pendidikan di Kabupaten Bogor ini dengan full day school , dengan catatan ketika waktu anak-anak libur
sekolah jangan bebani mereka dengan tugas-tugas biarkan mereka menikmati
liburnya. Kemudian ketika pulang ke rumah pun tidak perlu diberikan pekerjaan
rumah karena sudah seharian mereka belajar di sekolah”, jelas RY.
Sementara mengenai mengenai LKKB, RY
berkomentar, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai metode
meningkatkan kedisiplinan dan kepedulian sosial di kalangan pemuda. LKBB sangat
tepat diadakan ditengah keprihatinan di dunia pelajar, yang selalu dihiasi
berita tidak mengenakan.
“Kenapa tawuran itu terjadi, karena harmoni diantara pelajar sulit diwujudkan. Kemudian jiwa indifidualis mendera para pelajar kita. Kita harapkan dengan kegiatan ini pelajar bisa menjadikan benteng dari hal-hal negatif, segala kegiatan positif seperti ini harus didukung semua pihak. Manfaat baris-berbaris adalah membentuk kedisiplinan, gerakan yang teratur merupakan wujud kedisiplinan dan menampilkan keindahan. Ini juga membangun harmoni sesama kawan dan tim. Intinya Untuk menyamakan gerakan ini perlu disiplin, hati keikhlasan dan keharmonisan”, jelas RY.
LKBB ini diikuti pelajar SLTP dan SLTA se-Kabupaten Bogor, dengan mengangkat tema “Semangat Kebersamaan Seribu Aksi Seribu Hati Untuk Kabupaten Bogor”. Tujuannya untuk meningkatkan kedisiplinan di kalangan pemuda. LKBB ini diikuti peserta dari 110 sekolah, masing masing 55 SLTP dan 55 SLTA, dengan jumlah pelajar hingga 2530 orang.(Rido/Diskominfo Kabupaten Bogor)
“Kenapa tawuran itu terjadi, karena harmoni diantara pelajar sulit diwujudkan. Kemudian jiwa indifidualis mendera para pelajar kita. Kita harapkan dengan kegiatan ini pelajar bisa menjadikan benteng dari hal-hal negatif, segala kegiatan positif seperti ini harus didukung semua pihak. Manfaat baris-berbaris adalah membentuk kedisiplinan, gerakan yang teratur merupakan wujud kedisiplinan dan menampilkan keindahan. Ini juga membangun harmoni sesama kawan dan tim. Intinya Untuk menyamakan gerakan ini perlu disiplin, hati keikhlasan dan keharmonisan”, jelas RY.
LKBB ini diikuti pelajar SLTP dan SLTA se-Kabupaten Bogor, dengan mengangkat tema “Semangat Kebersamaan Seribu Aksi Seribu Hati Untuk Kabupaten Bogor”. Tujuannya untuk meningkatkan kedisiplinan di kalangan pemuda. LKBB ini diikuti peserta dari 110 sekolah, masing masing 55 SLTP dan 55 SLTA, dengan jumlah pelajar hingga 2530 orang.(Rido/Diskominfo Kabupaten Bogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar