Bicara soal Bogor, kebanyakan wisatawan asing maupun domestik akan menunjuk Puncak, dan Puncak adalah Megamendung. Ini belum pernah terbantahkan karena sumber alam dan panorama pegunungannya.
Tanah subur ini juga memiliki historis yang tinggi sejak jaman kerajaan Pajajaran hingga masa perjuangan kemerdekaan, dimana Bung Karno pernah menetap di Kampung Ciguntur Desa Megamendung yang letak geografisnya terletak kurang lebih 900 meter dari permukaan laut ini.
Tanah subur ini juga memiliki historis yang tinggi sejak jaman kerajaan Pajajaran hingga masa perjuangan kemerdekaan, dimana Bung Karno pernah menetap di Kampung Ciguntur Desa Megamendung yang letak geografisnya terletak kurang lebih 900 meter dari permukaan laut ini.
Kini, Desa ini memiliki luas wilayah 1.200 hektar yang berbatasan dengan Desa Karang Tengah (sebelah utara), Desa Cilember (sebelah selatan), Desa Cipayung Girang (sebelah barat), dan Desa Tugu Utara (sebelah timur).
Di wilayah ini juga terkenal dengan obyek wisata Curug Tujuh yang berasal dari lima sumber mata air yang mengalir hingga ke sungai Ciliwung, yakni Curug Nyalindung, Curug Cibulao, Curug Panjang, Curug Orok (bayi), Curug Barong, Curug Cilember, dan Curug Kembar. Selain itu ada pula Curug Naga yang belum lama ini mulai dipopulerkan dikalangan wisatawan.
Potensi sumber alam yang dimiliki ini tidak disia-siakan pihaknya untuk terus menerus dikembangkan disektor wisata yang cukup diminati wisatawan. Bahkan tak lama lagi, Desa Megamendung akan merealisasikan Kampung Wisata Energy Mandiri yang nantinya akan memanfaatkan Curug Cibulao.
Debit air curug itu mencapai 10 liter per detik dan akan menghasilkan pasokan listrik sebesar 11 Ribu Watt dimusim kemarau. Pasokan listrik itu akan dimanfaatkan sekitar 74 Kepala Keluarga yang ada di Kampung Paseban.
Secara keseluruhan jumlah penduduk mencapai 6.328 jiwa (1.830 Kepala Keluarga) yang tersebar di 18 Rukun Tetangga dan 5 Rukun Warga, dan sebagian besar penduduknya bermata-pencaharian sebagai pedagang, pegawai swasta dan buruh tani.
Lokasinya yang strategis sebagai kawasan wisata membawa dampak tersendiri secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sebab dikawasan ini terdapat beberapa lokasi obyek wisata alam, seperti Taman Wisata Matahari, Wana Wisata Curug Cilember, Kampoeng Awan, Eagle Hill, Vila, Outbound, dan lainnya.
Kepala Desa Megamendung, Duduh Manduh menjelaskan, Keberadaan obyek wisata itu membuat desa kami selalu kedatangan wisatawan asing maupun wisatawan domestik, sehingga cukup menunjang usaha dagang maupun jasa dan pertanian.
“Selain hasil pertanian berupa kopi juga adanya potensi alam dan wisata yang pengelolaannya sesuai dengan tata ruang dan infrastruktur. Hanya saja masih perlu akses jalan desa yang lebih memadai guna menunjang perekonomian warganya,” ungkapnya kepada 93temanfm. (als)
Laporan Alsabili
Tidak ada komentar:
Posting Komentar