Menurut Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Bogor TB.Luthfi Syam, ini adalah program yang dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Ini adalah bentuk program penyerapan aspirasi dengan model Bottom-Up dan demokratis. Jadi menurutnya, Pemerintah Daerah tidak serta merta menyusun anggaran, ada tahapan sebelumnya seperti Musrembang yang dapat menjaring aspirasi masyarakat
“Musrembang dimulai dari tingkat Desa dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, sementara dari Pemerintah Kabupaten diwakili oleh Kecamatan. Kemudian dilanjutkan ke tingkat kecamatan dan dihimpun untuk dibahas di tingkat kabupaten. Tidak hanya Bappeda yang terlibat tapi seluruh SKPD dan DPRD dari setiap dapil turut terlibat”, ujar Luthfi.
Setelah daftar keinginan masyarakat ini dihimpun, lanjut Luthfi nantinya akan disusun kembali mana yang menjadi prioritas, mana yang bisa menggunakan APBD Daerah, mana yang akan diajukan untuk APBD Provinsi dan APBN Negara.
“Sebetulnya Bupati Bogor tetap pada pendiriannya bahwa yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat banyak juga komponennya, salahsatunya pemerintah daerah terus menggenjot ketersediaan infrastruktur agar semua daerah menjadi maju, investasi masuk, sehingga dapat menyerap tenaga kerja”, terang Luthfi.
Musrembang dilaksanakan di 40 kecamatan, setiap harinya 6 kecamatan. Rencanaya di akhir Februari ini Musrembang akan selesai dan mendapatkan hasil. Ini adalah salah satu program penyerapan aspirasi masyarakat, namun masih ada program lain seperti Rebo Keliling (Boling) dan Jumat Keliling (Jumling) dimana Bupati Rachmat Yasin dapat secara langsung menerima aspirasi masyarakat. (rido/als)
Laporan Rido Diskominfo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar